Minggu, 11 Mei 2008

Berapakah Dalamnya Akar itu?

Pada suatu hari, seorang tua yang bijaksana berjalan melalui hutan, bersama seorang muda yang terkenal sebagai anak muda yang tidak bisa bertanggung jawab dan berkepala batu. Orang tua itu menghentikan langkahnya, lalu menunjuk sebuah pohon yang masih kecil.
"Cabutlah pohon itu!" katanya. Dengan segera pemuda itu menbungkuk dan hanya dengan dua jari saja, secara mudah dia dapat mencabut pohon kecil itu.
Setelah berjalan lebih jauh lagi, orang tua itu terhenti di depan sebuah pohon yang sudah agak besar. "Coba cabutlah pohon ini!" katanya.
Sekali lagi pemuda itu menuruti perintahny, namun kali ini dia menggunakan kedua tangannya dan mengerahkan segenap tenaganya untuk dapat mencabut pohon tersebut.
Akhirnya mereka berhenti lagi di depan sebuah pohon yang besar sekali. "Sekarang, cabutlah pohon ini!" perintah si orang tua itu.
"Wah hal itu tidak mungkin bisa kulaksanakan" protes si pemuda "untuk mencabut pohon itu aku membutuhkan sebuah buldozer".
"Engkau benar sekali" jawab si orang tua, "kebiasaan, entah itu baik atau buruk, sama seperti pohon itu. Kebiasaan yang belum berakar dalam seperti pohon yang masih kecil sehingga dapat dicabut dengan mudah. Kebiasaan yang akarnya sudah mulai mendalam adalah seperti pohon yang sudah agak besar, untuk mencabutnya diperlukan usaha dan tenaga yang banyak. Kebiasaan yang telah berlangsung lama, adalah seperti pohon besar yang sudah terlalu dalam akarnya, sehingga orang itu sendiri sudah tidak dapat mencabutnya. Jagalah dirimu agar kebiasaan yang sedang engkau tanam adalah kebiasaan yang baik. Cabutlah kebiasaan buruk itu sesegera mungkin, sebelum dia sempat berakar dengan dalam."

Tidak ada komentar: