Sabtu, 15 Maret 2008

Tips-tips mengemudi di jalan yang basah

1. Periksa ban Anda secara rutin.

Selalu periksa ban sebelum jalan. Lakukanlah langkah-langkah perawatan rutin berikut ini: Jaga tekanan udara dalam ban sesuai anjuran. Periksalah tekanan udara ban Anda sekurang-kurangnya sekali dalam sebulan. Cek kedalaman alur.
2. Kurangi kecepatan.

Pada saat hujan, air bercampur dengan oli di atas permukaan jalan dan membuat permukaan jalan menjadi licin dan ban mudah slip. Cara terbaik untuk menghindari slip adalah mengurangi kecepatan.

3. Belajar bagaimana mengatasi slip.

Slip bisa terjadi bahkan pada pengemudi yang paling hati-hati sekalipun. Jika mobil Anda mulai tergelincir, jangan sekali-kali menginjak habis rem Anda. Jangan pompa rem bila mobil Anda di lengkapi anti-lock braking system (ABS). Sebaliknya, tekan dengan pasti dan arahkan kemudi sesuai arah slip mobil.

4. Jaga jarak dengan mobil di depan.

Di jalan yang basah dibutuhkan jarak pengereman tiga kali lebih panjang daripada di jalan yang kering. Karena dibutuhkan jarak yang lebih besar, Anda tidak menempel ke mobil di depan (tailgate). Sekurang-kurangnya pertahankan jarak dua kali panjang mobil di antara Anda dan mobil di depan.

5. Ikuti arah mobil di depan Anda.

Hindari menggunakan rem. Bila masih memungkinkan, kurangi kecepatan dengan melepas pedal gas. Hidupkan lampu depan. Lampu ini tidak saja membantu Anda melihat jalan tetapi juga membantu pengemudi lain melihat Anda.

6. Persiapkan perjalanan Anda dengan baik.

Mengemudi dalam cuaca basah mengharuskan cara yang halus dalam menggunakan kontrol-kontrol utama—kemudi dan pedal-pedal kopling, rem dan gas—serta kesiapan yang lebih besar dalam mengantisipasi kesalahan orang lain ataupun kondisi darurat. Setiap pengemudi harus selalu memeriksa apakah lampu depan, lampu belakang, lampu rem dan lampu tanda berbelok semua berfungsi dengan baik.

7. Belajar menghindari dan mengatasi mobil yang melayang di atas air (aquaplaning).

Aquaplaning terjadi bila air di depan ban mobil berkumpul lebih cepat daripada yang dapat didorong oleh berat mobil Anda. Tekanan dari air mengangkat mobil Anda sehingga melayang di atas air yang ada di antara ban dan permukaan jalan. Pada saat itu, mobil Anda akan kehilangan kontak dengan permukaan jalan, dan Anda dapat slip atau keluar dari lajur Anda bahkan keluar dari jalan. Untuk menghindari situasi ini, tekanan ban harus selalu diperiksa. Alur ban juga harus cukup dalam. Jika perlu, ban harus diganti. Kurangi kecepatan bila jalan basah, dan hindari genangan air. Usahakan mengikuti jejak yang ditinggalkan ban-ban mobil di depan Anda. Kalau Anda merasakan mobil melayang di atas air, jangan menginjak rem atau memutar kemudi secara medadak. Lepaskan injakan pada pedal gas sampai kecepatan mobil berkurang dan Anda kembali merasakan cengkeraman ban pada permukaan jalan.

8. Kalau hujan lebat, berhenti saja!

Bila pandangan ke depan sangat terbatas sehingga Anda tidak bisa melihat batas-batas jalan ataupun kendaraan-kendaraan yang lain, itu tandanya Anda harus meminggir dan berhenti sampai hujan reda. Hidupkan lampu depan dan lampu hazard untuk membuat pengemudi-pengemudi lainwaspada.

9. Hujan awal membuat jalan sangat licin.

Bila hujan baru saja turun, biasanya jalan menjadi sangat sulit dikuasai karena lumpur dan minyak di jalan yang kering kini bercampur dengan air dan membentuk lapisan yang sangat licin.

10. Keringkan rem Anda setelah melewati genangan air.

Setelah melalui genangan air yang dalam dan rem Anda mungkin basah, tekanlah pedal rem sedikit untuk mengeringkannya.
11. Berhenti mengemudi bila merasa sangat lelah.

Berhentilah sekurang-kurangnhya setiap beberapa jam sekali atau setelah beberapa ratus kilometer untuk berisirahat.

Tidak ada komentar: